"Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan - kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda"

Minggu, 03 April 2011

sejarah pelindung PMKRI cabang Jambi

SEJARAH PELINDUNG PMKRI CABANG JAMBI
SANTO AGUSTINUS

Agustinus adalah Bapa Gereja Purba yang terkenal. Ia lahir di Tagaste, Afrika Utara pada tanggal 13 November 354. Ibunya bernama Monika, seorang beriman Katolik dari keluarga yang taat agama, sedangkan ayahnya bernama Patrisius, seorang tuan tanah dan sesepuh kota yang masih kafir. Berkat semangat doa Monika yang tak kunjung padam, Patrisius baru bertobat dan dipermandikan menjelang saat kematiannya. Kekafiran Patrisius sungguh berpengaruh besar pada diri anaknya yaitu Agustinus, karena itu pula Agustinus belum juga dipermandikan menjadi Kristen meskipun ia sudah besar.
Semenjak kecil Agustinus sudah menampilkan kecerdasan yang tinggi, karena itu ayahnya mencita - citakan agar Agustinus menjadi orang yang terkenal. Ia masuk sekolah dasar di Tagaste. Karena kecerdasannya, ia kemudian dikirim untuk belajar bahasa latin dan macam – macam tulisan latin di Madauros. Pada usia 17 tahun, ia dikirim ke Kartago untuk belajar ilmu Retrorika. Di sana ia belajar dengan tekun hingga menjadi seorang murid yang terkenal. Namun hidupnya tidak lagi tertib oleh karena pengaruh cara hidup banyak orang yang tidak mengikuti aturan – aturan moral. Ia menganut aliran Manikeisme (suatu sekte keagamaan yang mengajarkan bahwa semua barang material adalah buruk). Minatnya pada aliran ini berakhir ketika ia menyaksikan kebodohan Faustus, seorang pengajar Manikeisme.
Pada tahun 383 ia pergi ke Roma lalu ke Milano, kota pemerintahan dan kota kediaman Uskup Santo Ambrosius ( seorang mantan Gubernur yang saleh). Di Molano ia mengajar ilmu retrorika. Banyak orang Roma berbondong – bondong datang kepadanya hanya untuk mendengarkan kuliah dan pidatonya. Di kota itupun ia menyaksikan cara hidup para biarawan yang mengikuti disiplin hidup yang baik, bijaksana, ramah dan saling mengasihi. Melihat kehidupan para biarawan tersebut, hati Agustinus tersentuh, ia brfikir “Injilkah yang menjiwai hidup para biarawan itu?”. Ia mulai merenung, hingga pada suatu hari, ia mendengar suara ajaib sorang anak : “Ambil dan Bacalah”. Tanpa banyak berfikir, ia segera menjamah kitab suci itu, membukanya dan membaca : “Marilah kita hidup sopan seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya” ( Roma 13 : 13-14).
Agustinus akhirnya terbuka pikirannya dan melihat kebenaran sejati, yaitu wahyu ilahi yang dibawakan Yesus Kristus. Ia kemudian bertobat dan bersama dengan sahabatnya Alipius, ia dipermandikan pada tahun 387. Dalam bukunya “CONFESSION”, ia menuliskan riwayat hidup dan pertobatannya dan mengakui betapa ia sangat terbelenggu oleh kejahatan dosa dan ajaran Manikeisme. Suara hatinya terus mendorong dia agar memperbaiki cara hidupnya seperti banyak orang lain yang medalami Santo Antonius.
Pada tahun 388, ia kembali ke Afrika bersama ibunya Monika. Di kota pelabuhan Ostia, ibunya meninggal dunia. Di Afrika ia bertapa dan banyak berdoa bersama beberapa orang rekannya. Kemudian ia ditahbiskan menjadi Imam pada tahun 391 dan bertugas di Hippo untuk membantu Uskup di kota itu. Setelah Uskup itu meninggal pada tahun 395, ia dipilih menjadi Uskup Hippo. Selama 35 tahun ia menjadi pusat kehidupan keagamaan di Afrika. Atas Rahmat Tuhan yang besar atas dirinya dimuliakannya di dalam berbagai bentuk kidung dan tulisan. Banyak sekali orang yang berdosa yang bertobat karena membaca tulisan – tulisannya yang hingga kini dianggap oleh para ahli filsafat dan teologi sebagai sumber penting dari pengetahuan rohani. Semua kebenaran iman Kriatiani diuraikan secara tepat dan mendalam sehingga mampu menggerakkan banyak hati orang yang membacanya.
Sebagai seorang Uskup, Agustinus sangat menaruh perhatian besar pada umatnya terutama yang miskin dan melarat. Dialah yang mendirikan asrama dan rumah sakit pertama di Afrika Utara demi kepentingan umatnya. Agustinus meninggal dunia pada tanggal 28 Agustus 430. Jenazah Agustinus diamankan oleh umatnya dan kini dimakamkan di Basilik Santo Petrus.

OLEH : MARGARETHA
PRO ECCLESIA ET PATRIA!!!

1 komentar:

  1. KABAR BAIK!!!

    Nama saya Mia.S. Saya ingin menggunakan media ini untuk mengingatkan semua pencari pinjaman sangat berhati-hati karena ada penipuan di mana-mana. Beberapa bulan yang lalu saya tegang finansial, dan putus asa, saya telah scammed oleh beberapa pemberi pinjaman online. Saya hampir kehilangan harapan sampai seorang teman saya merujuk saya ke pemberi pinjaman sangat handal disebut Ibu Cynthia yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan dari Rp800,000,000 (800 JUTA) dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tekanan atau stres dengan tingkat bunga hanya 2%.

    Saya sangat terkejut ketika saya memeriksa saldo rekening bank saya dan menemukan bahwa jumlah saya diterapkan untuk dikirim langsung ke rekening saya tanpa penundaan. Karena aku berjanji padanya bahwa aku akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi, jika Anda membutuhkan pinjaman dalam bentuk apapun, silahkan hubungi dia melalui emailnya: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com

    Anda juga dapat menghubungi saya di email saya ladymia383@gmail.com dan miss Sety yang saya diperkenalkan dan diberitahu tentang Ibu Cynthia dia juga mendapat pinjaman dari Ibu Cynthia baru Anda juga dapat menghubungi dia melalui email nya: arissetymin@gmail.com Sekarang, semua yang saya lakukan adalah mencoba untuk bertemu dengan pembayaran pinjaman saya bahwa saya kirim langsung ke rekening bulanan.

    BalasHapus