"Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan - kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda"

Selasa, 12 April 2011

pengantar akuntansi keprilakuan

Akuntansi keperilakuan – tinjauan umum

Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik untuk mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi. Motivasi dan perilaku dari pelaksana sistem informasi akuntansi menjadi aspek penting dari suatu sistem informasi akuntansi. Pihak pemakai laporan keuangan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu pemakai internal (internal user) dan pemakai eksternal (external user). Pemakaian oleh pihak internal dimaksudkan untuk melakukan serangkaian evaluasi kinerja. Pihak eksternal juga memiliki suatu rangkaian perilaku yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan organisasi. Pihak eksternal sama dengan pihak internal, tetapi mereka labih berfokus pada jumlah investasi yang mereka lakukan dalam organisasi tersebut.

Binberg dan Shields (1989) mengklasifikasikan riset akuntansi keperilakuan dalam lima aliran (school) , yaitu :

1.
Pengendalian manajemen (management control)
2.
Pemrosesan informasi akuntansi (accounting information processing)
3.
Desain sistem informasi (information system design)
4.
Riset audit (audit research)
5.
Sosiologi organisasional (organizational sociology)

Informasi akuntansi dirancang untuk suatu dasar bagi pengambilan banyak keputusan penting di dalam maupun diluar perusahaan. Sistem informasi dimanfaatkan untuk membantu dalam proses perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian yang kompleks, serta aktivitas yang saling berhubunga untuk memotivasi orang-orang pada semua tingkatan didalam perusahaan Awal perkembangan riset akuntansi keperilakuan menekankan pada aspek akuntansi manajemen khususnya penganggaran (budgeting), namun yang dominan dalam hal ini terus berkembang dan bergeser searah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi, dan audit. Banyak volume riset atas akuntansi keperilakuan dan meningkatnya sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara periodik, akan memberikan manfaat untuk beberapa tujuan berikut ini :

1.
Memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus dalam bidang baru yang ingin diperkenankan
2.
Membantu dalam mengindentifikasikan kesenjangan riset
3.
Untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan kegiatan riset melalui sebidang akuntansi, seperti audit, akuntansi manajemen dan perpajakan

Perkembangan yang pesat dalam akuntansi keperilakuan lebih disebabkan karena akuntansi secara simultan dihadapkan dengan ilmu-ilmu social secara menyeluruh. Akuntansi keperilakuan menggunakan metodelogi ilmu pengetahuan perilaku untuk melengkapi gambaran informasi dengan mengukur dan melaporkan faktor manusia yang mempengaruhi keputusan bisnis dan hasil mereka. Akuntansi keperilakuan menyediakan suatu kerangka yang disusun berdasarkan teknik berikut ini :

1.
Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap orang-orang dan kinerja perusahaan
2.
Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang relevan terhadap perencanaan strategis
3.
Untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan keberhasilan implementasi kebijakan perusahaan

Akuntansi Konvensional

Merupakan akuntansi sebagai suatu disiplin jasa yang mampu memberikan informasi yang relevan dan tepat waktu mengenai masalah keuangan perusahaan dan untuk membantu pemakai internal dan eksternal dalam proses pengambilan keputusan ekonomi. Informasi keuangan melalui pelaporan keuangan sebagai hasil dari sistem informasi keuangan memiliki tujuan yang beberapa diantaranya adalah :

1.
Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermafaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan dan pemberian kredit.
2.
Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan dengan menunjukan sumber-sumber ekonomi (kekayaan) perusahaan serta asal dari kekayaan tgersebut
3.
Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba
4.
Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam melunasi utang-utangnya
5.
Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber pendanaan perusahaan
6.
Menyediakan informasi keuangan yang dapat membantu para pemakai dalam memperkirakan arus kas masuk ke dalam perusahaan.

Akuntansi sebagai Suatu Sistem Informasi

Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang kompleks dan dibentuk dari berbagai komponen yang saling berkaitan. Karakteristik sistem secara keseluruhan harus memiliki sasaran, input output, dan lingkungan untuk mencapai target geser yang telah ditetapkan.

Akuntansi adalah Sistem

Sistem informasi yang baru dapat juga menimbulkan hubungan kerja yang baru diantara karyawan yang ada, perubahan pekerjaan, bahkan mungkin perubahan struktur organisasi. Dukungan manajemen puncak merupakan suatu faktor penting yang menent penting yang menentukan efektukan efektivitas penerimaan sistem informasi dalam organisasi. Jackson (1986) mengemukakan beberapa alasan mengapa keterlibatan manajemen puncak dalam pengembangan sistem informasi merupakan hal yang penting, yaitu :

1.
Pengembangan sistem merupakan bagian yang terintegrasi dengan perencanaan perusahaan.
2.
Manajemen puncak merupakan fokus utama dalam proyek pengembangan sistem.
3.
Manajemen puncak menjamin penekanan tujuan perusahaan daripada aspek teknisnya.
4.
Pemilihan sistem yang akan dikembangkan didasarkan pada kemungkinan manfaat yang akan diperoleh dan manajemen puncak mampu untuk menginterprestasikan hal tersebut.
5.
Keterlibatan manajemen puncak akan memberikan kegunaan dan pembuatan keputusan yang lebih baik dalam pengembangan sistem.

Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi adalah bagian integral dari kesuksesan suatu sistem informasi. Keterlibatan pemakai ini harusnya ada pada semua tahap yang dinamakan siklus hidup pengembangan sistem. Tahapan tersebut adalah perencanaan, analisis, perancangan, implementasi dan pascaimplementasi. Untuk mengukur keterlibatan pemakai ini, Ives dan Olson (1984) mengemukakan enam tingkatan keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem informasi, yaitu :

1.
Tidak ada keterlibatan (no-involvement)
2.
Keterlibatan simbolis (symbolic involvement)
3.
Keterlibatan atas saran orang lain (involvement by advice)
4.
Keterlibatan dengan pengendalian yang lemah (involvement by weak control)
5.
Keterlibatan dengan melakukan (involvement by doing)
6.
Keterlibatan dengan pengendalian yang kuat (involvement by strong control)

Keterlibatan Manajemen Puncak Dalam Pengembangan Sistem

Perencanaan Strategis


Perencanaan Sistem


Implementasi

a. Kandungan proses perencanaan strategis


a. Integrasi Sistem


a. Pengendalian rencana implementasi

b. Kegunaan rencana


b. Tingkat rincian rencana proyek


b. Keterbatasan sumber daya

c. Keterpaduan dalam rencana


c. Integrasi hardware


c. Pencapaian tujuan perencanaan

d. Pengkoordinasian tindakan perencanaan


d. Perencanaan proyek





Akuntansi adalah Informasi

Akuntansi dapat dipandang sebagai suatu informasi. Perusahaan harus berupaya untuk mengoptimalkan peran informasi ini untuk mencapai tujuannya. Informasi yang diperlukan oleh manajemen harus memiliki karakteristik seperti akurat dan tepat waktu. Tersedianya informasi secara cepat, relevan, dan lengkap lebih dikarenakan adanya kebutuhan yang sangat dirasakan oleh masing-masing unit bisnis untuk mendapatkan posisi keunggulan kompetitif. Agar proyek pengembangan sistem informasi tidak sia-sia, perlu dipahami tahapan-tahapan dalam pengembangan sistem tersebut seperti yang diutarakan oleh Bodnar dan Hopwood (1995), yaitu :

1.
Perencanaan dan analisis sistem yang meliputi formulasi dan evaluasi solusi-solusi masalah sistem dan penekanannya pada tujuan keseluruhan sistem
2.
Perancangan sistem yaitu proses menspesifikan rincian solusi yang dipilih oleh proses analisis sistem
3.
Implementasi sistem yaitu proses menempatkan rancangan prosedur-prosedur dan metode baru atau revisi ke dalam operasi

Sebagai sistem informasi, akuntansi juga sering disebut "bahasa bisnis" yang dapat menyediakan atau memberikan informasi penting mengenai kegiatan ekonomi. Dikatakan seperti itu sebab akuntansi dapat berperan sebagai media komunikasi yang mengkomunikasikan berbagai fenomena, gejala, dan peristiwa ekonomi yang terjadi disuatu organisasi bisnis kepada pihak-pihak yang berkepentingan dengan fenomena, gejala dan peristiwa ekonomi tersebut.

Perkembangan Sejarah Akuntansi Keperilakuan

Riset akuntansi keperilakuan merupakan suatu bidang baru yang secara luas berhubungan dengan perilaku individu, kelompok, dan organisasi bisnis, terutama yang berhubungan dengan proses informasi akuntansi dan audit. Studi terhadap perilaku akuntan atau perilaku dari non akuntan telah banyak dipengaruhi oleh fungsi akuntan dan laporan (Hofstede dan Kinerd, 1970). Riset akuntansi keperilakuan meliputi masalah yang berhubungan dengan:

1.
Pembuatan keputusan dan pertimbangan oleh akuntan dan auditor.
2.
Pengaruh dari fungsi akuntansi seperti partisipasi dalam penyusunan anggaran, karakteristik sistem informasi, dan fungsi audit terhadap perilaku baik karyawan, manajer, investor, maupun Wajib Pajak.
3.
Pengaruh dari hasil fungsi tersebut, seperti informasi akuntansi dan pengunaan pertimbangan dalam pembuatan keputusan

Pada bulan Juni 1951, Controllership Foundation of America mensponsori suatu riset untuk menyelidiki dampak anggaran terhadap manusia. Sejumlah penjelasan dan kesimpulan dari hasil riset mengenai perangkap keperilakuan pada anggaran dan pembuatan anggaran dalam banyak pemikiran masih bersifat sementara, dan oleh karena itu masih perlu disempurnakan.

Paradigma riset perilaku yang dilakukan oleh Steadry (1960) dalam disertasinya telah menggali pengaruh anggaran motivasional dengan menggunakan suatu eksperimen analog. Selanjutnya disusul oleh karya Benston (1963) serta Churcil dan Cooper (1965) yang memfokuskan pada akuntansi manajerial dan pengaruh fungsi akuntansi pada perilaku. Riset-riset ini berlanjut pada tahun 1970-an dengan satu rangkaian studi oleh Mock (1969-1973), Barefield (1972), Magee dan Dickhout (1978), Benbasat dan Dexter (1979). Fokus dari studi-studi tersebut adalah pada akuntansi manajerial, namun penekanannya mengalami pergeseran dari pengaruh fungsi akuntansi ke perilaku terhadap pemrosesan informasi oleh pembuat keputusan. Studi yang mempengaruhi bidang ini dilakukan oleh Ashton (1974) dan Libby (1975), yang membantu membentuk suatu standar dalam desain eksperimental dan validitas internal untuk pertimbangan riset yang diikuti.

Mulai dari tahun 1960 sampai 1980-an, jumlah artikel mengenai akuntansi keperilakuan semakin meningkat. Artikel pertama menggambarkan mengenai akuntansi keperilakuan, sementara artikel selanjutnya membahas mengenai teori dan konsep ilmu pengetahuan keperilakuan dalam kaitannya dengan akuntansi serta implikasinya bagi prinsip-prinsip akuntansi dan praktisnya. Pertumbuhan studi akuntansi keperilakuan mulai muncul dan berkembang, terutama diprakarsai oleh akademisi profesi akuntan. Penggabungan aspek-aspek perilaku pada akuntansi menunjukkan adanya pertumbuhan minat akan bidang riset ini. Berbagai variabel perilaku yang terus dipelajari oleh para akuntan terkait dengan akuntansi dapat dilihat pada gambar dibawah ini,

Landasan Teori dan Pendekatan Akuntansi Keperilakuan

Hidayati (2002) menjelaskan bahwa sebagai bagian dari ilmu keperilakuan (behavior science), teori-teori akuntansi keperilakuan dikembangkan dari riset empiris atas perilaku manusia dalam organisasi. Dengan demikian, peranan riset dalam pengembangan ilmu itu sendiri tidak diragukan lagi.

Dari Pendekatan Normatif ke Deskriptif

Pada awal perkembangannya, desain riset dalam bidang akuntansi manajemen masih sangat sederhana, yaitu hanya memfokuskan pada masalah-masalah perhitungan harga pokok produk. Seiring dengan perkembangan teknologi produksi, permasalahan riset diperluas dengan diangkatnya topic mengenai penyusunan anggaran, akuntansi pertanggungjawaban, dan masalah harga transfer. Meskipun demikian, berbagai riset tersebut masih bersifat normatif.

Pada tahun 1952 C. Argyris menerbitkan risetnya pada tahun 1952, desain riset akuntansi manajemen mengalami perkembangan yang signifikan dengan dimulainya usaha untuk menghubungkan desain system pengendalian manajemen suatu organisasi dengan perilaku manusia. Sejak saat itu, desain riset lebih bersifat deskriptif dan diharapkan lebih bisa menggambarkan kondisi nyata yang dihadapi oleh para pelaku organisasi.

Dari Pendekatan Universal ke Pendekatan Kontijensi

Riset keperilakuan pada awalnya dirancang dengan pendekatan universal (universalistic approach), seperti riset Argyris (1952), Hopwood (1972), dan Otley (1978). Tetapi, karena pendekatan ini memiliki banyak kelemahan, maka segera muncul pendekatan lain yang selanjutnya mendapat perhatian besar dalam bidang riset, yaitu pendekatan kontinjensi (contingency approach).

Berbagai riset yang menggunakan pendekatan kontinjensi dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi berbagai variabel kontinjensi yang mempengaruhi perancangan dan penggunaan sistem pengendalian manajemen. Secara ringkas, berbagai variabel kontinjensi yang mempengaruhi desain system pengendalian manajemen tersebut adalah sebagai berikut:

1.
Ketidakpastian (uncertainty) seperti tugas, rutinitas, repetisi, dan faktor-faktor eksternal lainnya.
2.
Teknologi dan saling ketergantungan (technology and interdependence) seperti proses produksi, produk masal, dan lainnya.
3.
Industri, perusahaan, dan unit variabel seperti kendala masuk ke dalam industri, rasio konsentrasi, dan ukuran perusahaan.
4.
Strategi kompetitif (competitive strategy) seperti penggunaan biaya rendah atau keunikan.
5.
Faktor-faktor yang dapat diamati (observability factor) seperti desentralisasi, sentralisasi, budaya organisasi dan lainnya

Chenhall dan Morris meneliti tentang hubungan antara variabel kontinjensi ketidakpastian lingkungan dan ketergantungan organisasi terhadap hubungan antara struktur organisasi dan persepsi atas manfaat sistem akuntansi.

negosiasi dalam penggambilan keputusan

Tujuan dari program ini adalah untuk membantu manajer umum dan fungsional konsisten mengembangkan strategi yang efektif dan pendekatan sistematis untuk negosiasi dan pengambilan keputusan yang secara dramatis akan meningkatkan efektivitas pribadi mereka dan produktivitas organisasi mereka. Kursus ini menyediakan cukup akrab dengan negosiasi dan pengambilan keputusan gaya yang akan membantu para manajer untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang unik, sehingga memungkinkan peserta untuk menafsirkan dan nyaman menggunakan kemajuan terkini dalam bidang negosiasi dalam keputusan sehari-hari.



Program ini juga akan membekali peserta untuk mengenali dan mengatasi kekurangan dalam negosiasi dan proses pengambilan keputusan; mengembangkan kerangka untuk membuat keputusan yang sehat; menganalisa situasi, mengembangkan rencana untuk memantau, meningkatkan, dan praktek negosiasi dan pengambilan keputusan keterampilan, dan lebih efektif mempelajari kanan pelajaran dari pengalaman mereka.


Tujuan keseluruhan


- Mengembangkan kerangka kerja sistematis untuk meningkatkan hasil negosiasi



- Mengidentifikasi karakteristik kunci dari suatu perjanjian yang baik



- Identifikasi umum perangkap psikologis yang menghambat perjanjian yang optimal



- Mengantisipasi dan membela terhadap taktik pengaruh umum



- Mengidentifikasi kecenderungan pribadi terlalu co operatif atau kompetitif dalam konflik



- Memperluas repertoar pendekatan negosiasi melalui praktek



- Meningkatkan kreativitas dan fleksibilitas dalam memecahkan masalah



- Meningkatkan kemampuan untuk memenuhi kepentingan ketika berhadapan dengan lawan yang kompetitif



- Membela kepentingan dalam negosiasi konfrontatif



- Gunakan alternatif, pendekatan kreatif untuk mencapai kesepakatan yang dinegosiasikan

& NBS p;

- Pelajari teknik-teknik khusus untuk secara bersamaan mencapai kepentingan pribadi dan kepentingan mitra negosiasi



- Ukur kepentingan, menemukan perdagangan menguntungkan, dan memaksimalkan hasilnya dalam beberapa isu-negosiasi



- Kenali dan mengatasi kelemahan dalam proses pengambilan keputusan



- Mengembangkan kerangka kerja untuk membuat keputusan yang lebih sehat



- Pelajari pelajaran yang tepat dari pengalaman

- Mengembangkan rencana untuk memantau, meningkatkan, dan pengambilan berlatih membuat keterampilan di pekerjaan




Siapa yang Harus Hadir


Program ini dirancang untuk menguntungkan menengah, menengah ke atas, dan manajer tingkat senior, yang ingin meningkatkan pengaruh mereka, baik secara internal dalam organisasi mereka dan eksternal dengan organisasi lain dan vendor, dengan meningkatkan negosiasi mereka dan keterampilan pengambilan keputusan. Manajer dalam setiap area fungsional tanggung jawab, di semua jenis industri, akan mendapatkan keuntungan dengan mengikuti program ini. Secara khusus, para eksekutif di berbagai bidang seperti pemasaran, penjualan, manufaktur, teknik, merger dan akuisisi, pembelian, sumber daya manusia, strategi, dan keuangan, serta manajer umum yang telah dipromosikan melalui rute ini, akan menemukan program ini sangat menguntungkan.

Minggu, 03 April 2011

pelaporan dan pengungkapan IFRS dan GAAP

BAB I
PENDAHULUAN

Perkembangan sistem pengungkapan sangat berkaitan dengan perkembangan sistem akuntansi. Standar dan praktik pengungkapan dipengaruhi oleh sumber-sumber keuangan, sistem hukum, ikatan politik dan ekonomi, tingkat pembangunan ekonomi, tingkat pendidikan, budaya, dan pengaruh lainnya.
Perbedaan nasional dalam pengungkapan umumnya didorong oleh perbedaan dalam tata kelola perusahaan dan keuangan. Di Amerika Serikat, Inggris dan negara-negara Anglo Amerika lainnya, pasar ekuitas menyediakan kebanyakan pendanaan yang dibutuhkan perusahaan sehingga menjadi sangat maju. Di pasar-pasar tersebut, kepemilikan cenderung tersebar luas di antara banyak pemegang saham dan perlindungan terhadap investor sangat ditekankan. Investor institusional memainkan peranan yang semakin penting di negara-negara ini, menuntut pengembalian keuangan dan nilai pemegang saham yang meningkat.
Di kebanyakan negara-negara lain (seperti Prancis, Jepang dan beberapa negara pasar yang berkembang), Kepemilikan saham masih masih tetap sangat terkonsentrasi dan bank (dan atau pemilik keluarga) secara tradisional menjadi sumber utama pembiayaan perusahaan. Bank-bank ini, kalangan dalam dan lainnya memperoleh banyak informasi mengenai posisi keuangan dan aktivitas perusahaan.






BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengungkapan Sukarela
Beberapa studi menunjukkan bahwa manajer memiliki dorongan untuk mengungkapkan informasi mengenai kinerja perusahaan saat ini dan saat mendatang secara sukarela. Dalam laporan terakhir, Badan Standar Akuntansi Keuangan (FASB) menjelaskan sebuah proyek FASB mengenai pelaporan bisnis yang mendukung pandangan bahwa perusahaan akan mendapatkan manfaat pasar modal dengan meningkatkan pengungkapan sukarelanya. Laporan ini berisi tentang bagaimana perusahaan dapat menggambarkan dan menjelaskan potensi investasinya kepada para investor.
Sejumlah aturan, seperti aturan akuntansi dan pengungkapan, dan pengesahan oleh pihak ketiga (seperti auditing) dapat memperbaiki berfungsinya pasar. Aturan akuntansi mencoba mengurangi kemampuan manjer dalam mencatat transaksi-transaksi ekonomi dengan carayang tidak mewakili kepentingan terbaik pemegang saham. Aturan pengungkapan menetapkan ketentuan-ketentuan untuk memastikan bahwa para pemegang saham menerima informasi yang tepat waktu, lengkap dan akurat.

2.2 Ketentuan Pengungkapan Wajib
Bursa efek dan badan regulator pemerintah umumnya mengharuskan perusahaan perusahaan asing yang mencatatkan saham untuk memberi informasi keuangan dan informasi non keuangan yang sama dengan yang diharuskan kepada perusahaan domestik. Setiap informasi yang diumumkan, yang dibagikan kepada para pemegang saham atau yang dilaporkan kepada badan regulator di pasar domestik. Namun demikian, kebanyakan negara tidak mengawasi atau menegakkan pelaksanaan ketentuan ”kesesuaian pengungkapan antar wilayah (yuridiksi).”
Perlindungan terhadap pemegang saham berbeda antara satu negara dengan negara lain. Negara-negara Anglo Amerika seperti Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat memberikan perlindungan kepada pemegang saham yang ditegakkan secara luas dan ketat. Sebaliknya, perlindungan kepada para pemegang saham kurang mendapat perhatian di beberapa negara lain seperti Cina contohnya, yang melarang insider trading (perdagangan yang melibatkan kalangan dalam) sedangkan penegakan hukum yang lemah membuat penegakan aturan ini hampir tidak ada.

2.3 Praktik Pelaporan dan Pengungkapan
Aturan pengungkapan sangat berbeda di seluruh dunia dalam beberapa hal seperti laporan arus kas dan perubahan ekuitas, transaksi pihak terkait, pelaporan segmen, nilai wajar aktiva dan kewajiban keuangan dan laba per saham. Pada bagian ini perhatian dipusatkan pada:
1. Pengungkapan informasi yang melihat masa depan“Informasi yang melihat ke masa depan” yang mencakup:
a) ramalan pendapatan, laba rugi, laba rugi per saham (EPS), pengeluaran modal, dan pos keuangan lainnya
b) informasi prospektif mengenai kinerja atau posisi ekonomi masa depan yang tidak terlalu pasti bila dibandingkan dengan proyeksi pos, periode fiskal, dan proyeksi jumlah
c) laporan rencana manajemen dan tujuan operasi di masa depan.

Kebanyakan perusahaan di masing-masing negara menyajikan pengungkapan informasi mengenai rencana dan tujuan manjemen. Sebaliknya lebih sedikit perusahaan yang mengungkapkan ramalan, dari paling rendah dua perusahaan di Jepang dan paling tinggi 31 perusahaan di Amerika Serikat. Kebanyakan ramalan di AS dan Jerman menyangkut pengeluaran modal, bukan laba dan penjualan.


2. Pengungkapan Segmen
Permintaan investor dan analis akan informasi mengenai hasil operasi dan keuangan segmen industri tergolong signifikan dan semakin meningkat. Contoh, para analis keuangan di Amerika secara konsisten telah meminta data laporan dalam bentuk disagregat yang jauh lebih detail dari yang ada sekarang. Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) juga membahas pelaporan segmen yang sangat mendetail. Laporan ini membantu para pengguna laporan keuangan untuk memahami secara lebih baik bagaimana bagian-bagian dalam suatu perusahaan berpengaruh terhadap keseluruhan perusahaan.
3. Laporan arus kas dan arus dana
IFRS dan standar akuntansi di Amerika Serikat, Inggris, dan sejumlah besar negara-negara lain mengharuskan penyajian laporan arus kas.
4. Pengungkapan tanggung jawab sosial
Saat ini perusahaan dituntut untuk menunjukkan rasa tanggung jawab kepada sekelompok besar yang disebut sebagai pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) – karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah, kelompok aktivis, dan masyarakat umum.
Informasi mengenai kesejahteraan karyawan telah lama menjadi perhatian bagi organisasi buruh. Bidang permasalahan yang yang menjadi perhatian terkait dengan kondisi kerja, keamanan pekerjaan, kesetaraan dalam kesempatan, keanekaragaman angkatan kerja dan tenaga kerja anak-anak. Pengungkapan karyawan juga diminati oleh para investor karena memberikan masukan berharga mengenai hubungan kerja, biaya, dan produktivitas perusahaan.
5. Pengungkapan khusus bagi para pengguna laporan keuangan non domestik dan atas prinsip akuntansi yang digunakan.

Laporan keuangan dapat berisi pengungkapan khusus untuk mengakomodasi para pengguna laporan keuangan nondomestik. Pengungkapan yang dimaksud seperti :
1. ”Penyajian ulang untuk kenyamanan” informasi keuangan ke dalam mata uang nondomestik
2. Penyajian ulang hasil dan posisi keuangan secara terbatas menurut keompok kedua standar akuntansi
3. Satu set lengkap laporan keuangan yang disusun sesuai dengan kelompok kesua standar akuntansi; dan beberapa pembahasan mengenai perbedaan antara prinsip akuntansi yang banyak digunakan dalam laporan keuangan utama dan beberapa set prinsip akuntansi yang lain.

Banyak perusahaan di negara-negara yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama juga melakukan penerjemahan seluruh laporan tahunan dari bahasa negara asal ke dalam bahasa Inggris. Juga, beberapa perusahaan menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi yang diterima secara lebih luas daripada standar domestik (khususnya IFRS atau GAAP AS) atau yang sesuai dengan baik standar domestik maupun kelompok kedua prinsip akuntansi.

2.3 Pengungkapan Tata Kelola Perusahaan
Tata kelola perusahaan berhubungan dengan alat-alat internal yang digunakan untuk menjalankan dan mengendalikan sebuah perusahaan – tanggung jawab, akuntabilitas dan hubungan di antara para pemegang saham, anggota dewan dan para manajer yang dirancang untuk mencapai tujuan perusahaan. Masalah-masalah tata kelola perusahaan antara lain meliputi hak dan perlakuan kepada pemegang saham, tanggung jawab dewan, pengungkapan dan transparansi dan peranan pihak-pihak yang berkepentingan. Praktik tata kelola perusahaan semakin mendapat perhatian dari para regulator, investor dan analis.

2.4 Pengungkapan dan Pelaporan Bisnis Melalui Intern
World Wide Web semakin banyak digunakan sebagai saluran penyebaran informasi, dimana media cetak sekarang memainkan peranan sekunder. Bahasa Pelaporan Usaha (Extensible Business Reporting Language – XBRL) merupakan tahap awal revolusi pelaporan keuangan. Bahasa komputer ini dibangung ke dalam hampir seluruh software untuk pelaporan akuntansi dan keuangan yang akan dikeluarkan di masa depan, dan kebanyakan pengguna tidak perlu lagi mempelajari bagaimana mengolahnya sehingga secara langsung dapat menikmati manfaatnya.

2.5 Pengungkapan Laporan Tahunan di Negara – Negara Pasar Berkembang

Pengungkapan laporan tahunan perusahaan di negara-negara pasar berkembang secara umum kurang ekstensif dan kurang kredibel dibandingkan dengan pelaporan perusahaan di negara-negara maju. Sebagai contoh, pengungkapan yang tidak cukup dan yang menyesatkan dan perlindungan konsumen yang terabaikan disebut-sebut sebagai penyebab krisis keuangan Asia Timur di tahun 1997.
Tingkat pengungkapan yang rendah di negara-negara pasar berkembang tersebut konsisten dengan sistem tata kelola perusahaan dan keuangan di negara-negara itu. Pasar ekuitas tidak terlalu berkembang, bank dan pihak internal seperti kelompok keluarga menyalurkan kebanyakan kebutuhan pendanaa dan secara umum tidak terlalu banyak adanya kebutuhan akan pengungkapan publik yang kredibel dan tepat waktu, bila dibandingkan dengan perekonomian yang lebih maju.
Namun demikian, permintaan investor atas informasi mengenai perusahaan yang tepat waktu dan kredibel di Negara-negara pasar berkembang semakin banyak regulator memberikan respons terhadap permintaan ini dengan membuat ketentuan pengungkapan yang lebih ketat dan meningkatkan upaya-upaya pengawasan dan penegakan aturan.

2.6 Implikasi Bagi Para Pengguna Laporan Keuangan dan Para Manajer
Para manajer dari banyak perusahaan terus-menerus sangat dipengaruhi oleh biaya pengungkapan informasi yang bersifat wajib, tingkat pengungkapan wajib maupun sukarela semakin meningkat di seluruh dunia. Manajer di negara-negara yang secara tradisional memiliki pengungkapan rendah harus mempertimbangkan apakah menerapkan kebijakan peningkatan pengungkapan dapat memberikan manfaat dalam jumlah yang signifikan bagi perusahaan mereka. Lagi pula, para manajer yang memutuskan untuk memberikan pengungkapan yang lebih banyak dalam bidang-bidang yang dipandang penting oleh para investor dan analis keuangan, seperti pengungkapan segmen dan rekonsiliasi, dapat memperoleh keunggulan kompetitif dari perusahaan lain yang memiliki kebijakan pengungkapan yang ketat.

2.7 IFRS Vs GAAP: Neraca dan Laporan Laba Rugi
NERACA
Masing-masing membutuhkan kerangka presentasi yang menonjol dari neraca sebagai pernyataan utama.
 Format
IFRS: Entitas sekarang dan tidak lancar aktiva lancar, dan tidak lancar kewajiban lancar, seperti klasifikasi terpisah di muka neraca mereka kecuali jika presentasi likuiditas relevan dan dapat dipercaya memberikan informasi lebih lanjut. Semua aktiva dan kewajiban disajikan luas dalam rangka likuiditas dalam kasus seperti itu. Jika tidak ada format balance sheet yang ditentukan, dan manajemen dapat menggunakan penilaian tentang bentuk presentasi di banyak daerah. Namun, seperti minimum, IFRS mensyaratkan penyerahan barang-barang berikut di muka dalam neraca:
1. Aktiva : PPE, investasi properti, aktiva tidak berwujud, keuangan aset, investasi dicatat dengan ekuitas metode, aktiva biologis, persediaan , dan piutang usaha, aktiva pajak lancar, aktiva pajak tangguhan, dan setara kas, dan total aktiva yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dan aset termasuk dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan IFRS 5; dan
2. Ekuitas dan kewajiban: modal saham yang ditempatkan dan komponen lain dari ekuitas pemegang saham, hak minoritas (disajikan dalam ekuitas), kewajiban keuangan, ketentuan, kewajiban pajak kini, kewajiban pajak tangguhan, dan hutang usaha, dan kewajiban termasuk dalam kelompok pembuangan diklasifikasikan sebagai "dimiliki Dijual sesuai dengan IFRS 5.
GAAP: Umumnya disajikan sebagai total aktiva sebanding dengan jumlah kewajiban dan ekuitas pemegang saham. Produk yang disajikan di muka neraca adalah serupa dengan IFRS tapi umumnya disajikan dalam urutan penurunan likuiditas. Rincian neraca harus cukup untuk memungkinkan identifikasi komponen material. Entitas publik harus mengikuti petunjuk khusus SEC.
 Lancar-lancar perbedaan / (umum)
IFRS: Tidak lancar perbedaan saat ini diperlukan (kecuali saat presentasi likuiditas lebih relevan). Di mana perbedaan ini dibuat, aktiva diklasifikasikan sebagai aktiva lancar jika mereka: dimiliki untuk dijual atau dikonsumsi dalam kegiatan normal siklus operasi entitas, atau kas atau setara kas. Baik aktiva dan kewajiban diklasifikasikan sebagai lancar di mana mereka yang diperdagangkan atau diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal neraca. Bunga bantalan kewajiban-diklasifikasikan sebagai lancar ketika mereka karena akan direalisasi atau diselesaikan dalam waktu 12 bulan dari tanggal neraca, bahkan jika istilah asli untuk jangka waktu lebih dari 12 bulan. Sebuah perjanjian untuk membiayai kembali atau menjadwal ulang pembayaran atas dasar jangka panjang yang selesai setelah tanggal neraca tidak hasil dalam klasifikasi tidak lancar dari kewajiban keuangan bahkan jika dijalankan sebelum laporan keuangan diterbitkan.
GAAP: Manajemen dapat memilih untuk hadir baik non-neraca diklasifikasikan atau dikelompokkan. Persyaratan mirip dengan IFRS jika neraca diklasifikasikan disajikan. SEC ini memberikan panduan untuk informasi minimum yang harus disertakan oleh registrant. Kewajiban dapat diklasifikasikan sebagai non-lancar pada tanggal neraca dengan ketentuan bahwa perjanjian untuk membiayai kembali atau untuk menjadwal ulang pembayaran secara jangka panjang (termasuk keringanan utang persyaratan tertentu) yang diselesaikan sebelum laporan keuangan diterbitkan.
 Off-pengaturan aktiva dan kewajiban
IFRS: Aktiva dan kewajiban tidak bisa diimbangi, kecuali secara khusus diijinkan oleh standar. Aset keuangan dan kewajiban keuangan disajikan di mana entitas memiliki hak secara hukum dilaksanakan untuk mengimbangi jumlah yang diakui dan berniat untuk menyelesaikan transaksi secara bersih atau untuk merealisasikan aktiva dan menyelesaikan kewajiban secara bersamaan. Seorang guru jaring perjanjian, dengan tidak adanya niat untuk menyelesaikan bersih atau merealisasikan aktiva dan kewajiban secara bersamaan, tidak cukup untuk memungkinkan presentasi bersih instrumen keuangan derivatif meskipun hal itu menimbulkan hak hukum ditegakkan adanya kompensasi. Umumnya, bagaimanapun, hak entitas adanya kompensasi di bawah perjanjian master netting adalah bersyarat dan berlaku hanya pada terjadinya beberapa peristiwa masa depan dan untuk mengimbangi aset keuangan dan kewajiban keuangan suatu entitas harus memiliki hak hukum saat ini dilaksanakan untuk mengimbangi jumlah yang diakui. Dengan demikian, pengaturan jaring master umumnya tidak memenuhi kondisi saling hapus.
GAAP: Off-Pengaturan ini diizinkan di mana para pihak saling berutang jumlah ditentukan lain, di mana ada niat untuk offset dan di mana dalam kompensasi yang diberlakukan oleh hukum. Sebuah pengecualian untuk persyaratan ini berlaku untuk instrumen keuangan derivatif sebagai bagian dari master jaring pengaturan mana presentasi bersih diijinkan.

 Balance sheet lain klasifikasi
IFRS: Hak minoritas disajikan sebagai komponen ekuitas.
GAAP: Hak minoritas tidak dapat disajikan sebagai ekuitas.


LABA RUGI
Masing-masing membutuhkan kerangka presentasi yang menonjol dari laporan laba rugi sebagai pernyataan utama.
 Format
IFRS: Tidak ada format diresepkan untuk laporan laba rugi. Entitas harus memilih metode menyajikan biaya dengan baik fungsi atau sifat, hal ini dapat menjadi, seperti yang didorong, di muka laporan laba rugi, atau dalam catatan. Pengungkapan tambahan biaya oleh alam diperlukan jika presentasi fungsional digunakan. IFRS membutuhkan, sebagai minimal, presentasi dari item berikut di muka laporan laba rugi:
1. pendapatan;
2. membiayai ;
3. saham-pajak hasil pasca asosiasi dan joint ventures dicatat dengan menggunakan metode ekuitas
4. metode;
5. pajak penghasilan;
6. setelah pajak keuntungan atau kerugian yang timbul hasil dan untuk pengukuran operasi dihentikan;
7. laba atau rugi periode berjalan.
Bagian laba atau rugi yang timbul menjadi bagian minoritas dan entitas induk secara terpisah diungkapkan di muka laporan laba rugi pada alokasi laba atau rugi periode berjalan. Sebuah entitas yang mengungkapkan hasil operasi harus mencakup semua item yang bersifat operasional, termasuk yang terjadi tidak beraturan atau jarang atau tidak biasa dalam jumlah.
GAAP: Presentasi di salah satu dari dua format. Either: Entah:
1. Satu format-langkah dimana semua biaya diklasifikasikan berdasarkan fungsi dan dikurangkan dari total pendapatan untuk memberikan laba sebelum pajak;
2. Format multi-langkah dimana beban pokok penjualan dikurangkan dari penjualan untuk menunjukkan laba kotor, dan pendapatan lainnya dan beban ini kemudian dipresentasikan untuk memberikan pendapatan sebelum pajak. peraturan SEC mengharuskan pendaftar untuk mengkategorikan biaya berdasarkan fungsi mereka. Angka yang timbul menjadi bagian minoritas disajikan sebagai komponen dari laba bersih atau rugi.
 Luar biasa (signifikan) item
IFRS: Pengungkapan terpisah yang diperlukan dari bagian-bagian penghasilan dan beban yang alam seperti ukuran, atau kejadian bahwa pengungkapan terpisah mereka adalah perlu untuk menjelaskan kinerja perusahaan untuk periode. Pengungkapan mungkin di muka laporan laba rugi atau di catatan. IFRS tidak menggunakan atau mendefinisikan 'item luar biasa' istilah.
GAAP: item 'The' Istilah yang luar biasa tidak digunakan, tetapi item signifikan diungkapkan secara terpisah di muka laporan laba rugi ketika tiba di laba usaha, serta sebagai dijelaskan dalam catatan.
 Pos Luar Biasa
IFRS: Terlarang.
GAAP: Ini adalah didefinisikan sebagai baik jarang dan tidak biasa. Pos luar biasa jarang terjadi. Goodwill negatif yang timbul dari penggabungan usaha ditulis ke laba sebagai keuntungan luar biasa, disajikan secara terpisah di muka dari laporan laba rugi bersih dari pajak. Pengungkapan dampak pajak baik di muka laporan laba rugi atau dalam catatan atas laporan keuangan. Laporan laba rugi diakui dan beban / Pendapatan komprehensif lainnya dan Laporan akumulasi pendapatan komprehensif lain.
 Presentasi
IFRS: Entitas yang menyajikan laporan laba rugi yang diakui dan beban (SORIE) dilarang menyajikan laporan perubahan ekuitas pemegang saham's sebagai pernyataan utama; informasi ekuitas tambahan diberikan dalam catatan. Diakui penghasilan dan beban dapat secara terpisah disorot dalam laporan perubahan ekuitas jika SORIE bukanlah disajikan sebagai pernyataan utama. Entitas yang memilih untuk mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial dari manfaat pasca kerja rencana secara penuh dalam ekuitas pada periode di mana mereka terjadi diwajibkan untuk menyajikan sebuah SORIE. Sebuah SORIE harus menunjukkan: (a) laba atau rugi untuk periode tersebut; (b) setiap item pendapatan dan beban selama periode diakui langsung dalam ekuitas, dan jumlah barang-barang tersebut, (c) total pendapatan dan
Beban periode (dihitung sebagai jumlah dari (a) dan (b)), menunjukkan secara terpisah total jumlah pemegang saham induk dan untuk kepentingan minoritas, dan (d) untuk setiap komponen ekuitas, efek perubahan dalam akuntansi kebijakan dan koreksi kesalahan diakui sesuai dengan IAS 8, Kebijakan Akuntansi , Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
GAAP: Salah satu dari tiga kemungkinan format dapat digunakan:
pernyataan primer tunggal laba rugi, pendapatan komprehensif lain dan akumulasi pendapatan komprehensif lain yang mengandung kedua laba bersih, pendapatan komprehensif lainnya dan segulung maju dari akumulasi pendapatan komprehensif lain;
1. pendekatan dua-pernyataan (pernyataan dan akumulasi pendapatan komprehensif lainnya Pendapatan komprehensif, dan laporan laba rugi); atau
2. Kategori yang terpisah disorot dalam laporan utama perubahan ekuitas (sebagai di bawah IFRS).
Jumlah kumulatif diungkapkan untuk setiap item pendapatan komprehensif (akumulasi pendapatan komprehensif lain). SEC akan menerima presentasi disusun sesuai dengan IFRS tanpa pengungkapan tambahan.
 Format
IFRS: Jumlah pendapatan dan beban yang diakui pada periode terdiri dari laba bersih. Pendapatan berikut dan beban yang diakui langsung dalam ekuitas:
1. Keuntungan nilai wajar / (rugi) atas tanah dan bangunan, aktiva tidak berwujud, investasi tersedia untuk dijual dan instrumen keuangan tertentu;
2. penjabaran selisih kurs asing;
3. pengaruh kumulatif dari perubahan kebijakan akuntansi;
4. perubahan nilai wajar instrumen keuangan tertentu jika dikategorikan sebagai lindung nilai arus kas, setelah dikurangi pajak, dan lindung nilai arus kas direklasifikasi ke penghasilan dan / atau aset lindung nilai yang relevan / kewajiban, dan
5. Keuntungan dan kerugian aktuarial atas imbalan pasti diakui langsung dalam ekuitas (jika entitas memilih pilihan tersedia di bawah IAS 19, Imbalan Kerja, yang berhubungan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial).
GAAP: Serupa dengan IFRS, kecuali bahwa selisih penilaian kembali tanah dan bangunan dan aset tidak berwujud tidak diperkenankan dalam US GAAP. Keuntungan dan kerugian aktuarial (ketika diamortisasi dari akumulasi pendapatan komprehensif lain) diakui melalui laporan laba rugi.
 Pernyataan perubahan dalam saham (stock) 'ekuitas pemegang
IFRS: Disajikan sebagai pernyataan utama kecuali SORIE yang disajikan sebagai pernyataan utama. Informasi tambahan ekuitas disajikan dalam catatan ketika SORIE suatu yang disajikan (lihat penjelasan di bawah di atas 'Presentasi'). Selain barang yang dibutuhkan untuk berada dalam SORIE, seharusnya menunjukkan transaksi modal dengan pemilik, gerakan akumulasi laba dan rekonsiliasi dari semua komponen lain dari ekuitas. item tertentu diijinkan menjadi diungkapkan dalam catatan bukan di laporan utama.
GAAP: Serupa dengan IFRS, kecuali bahwa US GAAP tidak memiliki SORIE, dan aturan-aturan SEC pernyataan izin yang akan disajikan baik sebagai pernyataan primer atau dalam catatan.

sejarah pelindung PMKRI cabang Jambi

SEJARAH PELINDUNG PMKRI CABANG JAMBI
SANTO AGUSTINUS

Agustinus adalah Bapa Gereja Purba yang terkenal. Ia lahir di Tagaste, Afrika Utara pada tanggal 13 November 354. Ibunya bernama Monika, seorang beriman Katolik dari keluarga yang taat agama, sedangkan ayahnya bernama Patrisius, seorang tuan tanah dan sesepuh kota yang masih kafir. Berkat semangat doa Monika yang tak kunjung padam, Patrisius baru bertobat dan dipermandikan menjelang saat kematiannya. Kekafiran Patrisius sungguh berpengaruh besar pada diri anaknya yaitu Agustinus, karena itu pula Agustinus belum juga dipermandikan menjadi Kristen meskipun ia sudah besar.
Semenjak kecil Agustinus sudah menampilkan kecerdasan yang tinggi, karena itu ayahnya mencita - citakan agar Agustinus menjadi orang yang terkenal. Ia masuk sekolah dasar di Tagaste. Karena kecerdasannya, ia kemudian dikirim untuk belajar bahasa latin dan macam – macam tulisan latin di Madauros. Pada usia 17 tahun, ia dikirim ke Kartago untuk belajar ilmu Retrorika. Di sana ia belajar dengan tekun hingga menjadi seorang murid yang terkenal. Namun hidupnya tidak lagi tertib oleh karena pengaruh cara hidup banyak orang yang tidak mengikuti aturan – aturan moral. Ia menganut aliran Manikeisme (suatu sekte keagamaan yang mengajarkan bahwa semua barang material adalah buruk). Minatnya pada aliran ini berakhir ketika ia menyaksikan kebodohan Faustus, seorang pengajar Manikeisme.
Pada tahun 383 ia pergi ke Roma lalu ke Milano, kota pemerintahan dan kota kediaman Uskup Santo Ambrosius ( seorang mantan Gubernur yang saleh). Di Molano ia mengajar ilmu retrorika. Banyak orang Roma berbondong – bondong datang kepadanya hanya untuk mendengarkan kuliah dan pidatonya. Di kota itupun ia menyaksikan cara hidup para biarawan yang mengikuti disiplin hidup yang baik, bijaksana, ramah dan saling mengasihi. Melihat kehidupan para biarawan tersebut, hati Agustinus tersentuh, ia brfikir “Injilkah yang menjiwai hidup para biarawan itu?”. Ia mulai merenung, hingga pada suatu hari, ia mendengar suara ajaib sorang anak : “Ambil dan Bacalah”. Tanpa banyak berfikir, ia segera menjamah kitab suci itu, membukanya dan membaca : “Marilah kita hidup sopan seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya” ( Roma 13 : 13-14).
Agustinus akhirnya terbuka pikirannya dan melihat kebenaran sejati, yaitu wahyu ilahi yang dibawakan Yesus Kristus. Ia kemudian bertobat dan bersama dengan sahabatnya Alipius, ia dipermandikan pada tahun 387. Dalam bukunya “CONFESSION”, ia menuliskan riwayat hidup dan pertobatannya dan mengakui betapa ia sangat terbelenggu oleh kejahatan dosa dan ajaran Manikeisme. Suara hatinya terus mendorong dia agar memperbaiki cara hidupnya seperti banyak orang lain yang medalami Santo Antonius.
Pada tahun 388, ia kembali ke Afrika bersama ibunya Monika. Di kota pelabuhan Ostia, ibunya meninggal dunia. Di Afrika ia bertapa dan banyak berdoa bersama beberapa orang rekannya. Kemudian ia ditahbiskan menjadi Imam pada tahun 391 dan bertugas di Hippo untuk membantu Uskup di kota itu. Setelah Uskup itu meninggal pada tahun 395, ia dipilih menjadi Uskup Hippo. Selama 35 tahun ia menjadi pusat kehidupan keagamaan di Afrika. Atas Rahmat Tuhan yang besar atas dirinya dimuliakannya di dalam berbagai bentuk kidung dan tulisan. Banyak sekali orang yang berdosa yang bertobat karena membaca tulisan – tulisannya yang hingga kini dianggap oleh para ahli filsafat dan teologi sebagai sumber penting dari pengetahuan rohani. Semua kebenaran iman Kriatiani diuraikan secara tepat dan mendalam sehingga mampu menggerakkan banyak hati orang yang membacanya.
Sebagai seorang Uskup, Agustinus sangat menaruh perhatian besar pada umatnya terutama yang miskin dan melarat. Dialah yang mendirikan asrama dan rumah sakit pertama di Afrika Utara demi kepentingan umatnya. Agustinus meninggal dunia pada tanggal 28 Agustus 430. Jenazah Agustinus diamankan oleh umatnya dan kini dimakamkan di Basilik Santo Petrus.

OLEH : MARGARETHA
PRO ECCLESIA ET PATRIA!!!

pelaporan dan pengungkapan IFRS dan GAAP